Arabah ibn Aus; Mengejar Kematian

Arabah ibn Aus adalah seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang berasal dari suku Aus, keturunan Bani Haritsi. Ayahnya bernama Aus ibn Qaizhi ibn Amr, seorang pemuka munafik dan dikisahkan ia pernah berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami ini adalah aurat.” Namun, putranya Arabah adalah seorang mukmin yang saleh.
Saat Perang Uhud, Arabah ibn Aus bergabung dalam barisan kaum muslim. Ketika itu ada beberapa remaja yang tidak dizinkan ikut serta oleh Rasulullah saw., termasuk di antaranya Zaid ibn Tsabit, Abdullah ibn Umar ibn al-Khattab, Usaid ibn Zuhair, al-Barra ibn Azib, Abu Said al-Khudri, Samurah ibn Jundab, dan Arabah ibn Aus.
Arabah ibn Aus sendiri merupakan salah seorang pemuka kaumnya. la dikena! dengan kedermawanannya, bahkan disejajarkan dengan Abdullah ibn Ja‘far ibn Abu Thalib dan Qais ibn Said ibn Ubadah.
Ibn Qutaibah dan al-Mubarrad menuturkan bahwa Arabah pernah bertemu al-Syamakh, seorang penyair, saat hendak berangkat ke Madinah. Ketika al-Syamakh menanyakan maksud kedatangannya ke Madinah, Arabah menjawab, “Aku ingin memberikan makanan kepada keluargaku.” Saat itu, Arabah membawa dua ekor unta yang membawa kurma, gandum, dan beberapa helai pakaian. Al-Syamakh sangat mengagumi kedermawanannya. Saat keluar dari Madinah, al-Syamakh melantunkan syair memuji Arabah:
Kulihat Arabah al-Ausi memberikan kebaikan kepada keluarganya. Andai panji kemuliaan dikibarkan, pasti ia pegang dengan tangan kanan.
Arabah tidak hanya memberikan harta benda di jalan Allah, tetapi ia pun rela memberikan nyawanya untuk menjadi syahid. Tidak ada catatan, termasuk dalam karya Ibn al-Atsir, yang menceritakan kematian Arabah. Semoga Allah merahmatinya.
Leave a Reply