Profil Singkat Sahabat Nabi Berawalan Huruf A (1)

Sahabat Nabi adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata ṣahabat merupakan bentuk jama’/plural dari kata ṣahabi yang bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya.
Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan.
Abdurraham ibn Auf
Lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah – (meninggal 652 pada umur 72 tahun) adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad yang terkenal. Ia adalah salah seorang dari delapan orang pertama (As-Sabiqunal Awwalun) yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar.
Abdurrahman ibn Auf berasal dari suku Quraisy keturunan Bani Zuhri. Ayahnya bernama Auf ibn Abdi Auf ibn Abdi ibn al-Harits ibn Zuhrah ibn Kilab ibn Murrah. Dan ibunya bernama al-Syaqa bint Auf ibn Abdi ibn al-Harits ibn Zuhrah . Salah seorang sahabat Nabi lainnya, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah saudara sepupunya. Abdurrahman juga adalah suami dari saudara seibu Utsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya.
Sebelum memeluk Islam, Abdurrahman ibn Auf bernama Abdu Amr, ada juga yang mengatakan Abdul Ka‘bah. Setelah bersyahadat, Rasulullah saw. mengganti namanya menjadi Abdurrahman. la masuk Islam sebelum Rasulullah saw. menjadikan rumah al-Arqam ibn Abu al-Arqam sebagai pusat kajian dan penyebaran Islam. la termasuk dalam kelompok enam, kelompok delapan, dan kelompok sepuluh orang.
Abbad ibn Bisyr ibn Waqash
Setelah Nabi Muhammad wafat, Abbad berpartisipasi dalam Perang Riddah, dan dia terbunuh dalam Pertempuran Yamamah pada tahun 12 H, serta dia berusia 45 tahun.
Abbad ibn Bisyr ibn Waqasy ibn Zugbah masuk Islam di tangan Mush’ab bin Umair sebelum Usaid ibn Hudhair dan Sa’ad ibn Mu’adz memeluk Islam. Setelah hijrah, Nabi Muhammad mempersaudarakan Abbad dengan Abu Hudzaifah ibn Utbah, dan ia membersamai dengan Nabi Muhammad di semua pertempuran.
Abbad ibn Bisyr ibn Waqasy adalah sahabat Nabi dari kalangan Anshar, yang berasal dari suku Aus keturunan Bani Asyahli. la punya dua nama panggilan, yaitu Abu Bisyr dan Abu al-Rabi. Ibn al-Atsir menuturkan dalam kitabnya bahwa ia masuk Islam di Madinah melalui Mush’ab ibn Umair lebih dulu daripada Sa‘d ibn Muaz dan Usaid ibn Hudhain Abbad turut serta dalam Perang Badar, Perang Uhud, dan peperangan lainya bersama Rasulullah saw.
Abdullah ibn Abbas
Abdullah ibn Abbas lahir pada tahun 619M, nama Ibnu Abbas juga digunakan untuk membedakan nama Abdullah yang lain. Dia merupakan anak dari keluarga yang kaya dari perdagangan bernama Abbas ibn Abdul-Muththalib, maka dari itu dia dipanggil Ibnu Abbas atau anak dari Abbas. Ibu dari Ibnu Abbas adalah Ummu al-Fadl Lubaba, yang merupakan wanita kedua yang masuk Islam, yang merupakan teman dekatnya Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad.
Ibunya bernama Lubabah al-Kubra bint al-Harits ibn Hazn al-Hilaliyah. AI-Abbas adalah paman Rasulullah saw. dan kakak sepupu Khalid ibn al-Walid. la dijuluki Habrul Ummah wa Tarjuman Al-Quran, tinta umat dan penerjemah Al-Quran. la juga mendapat gelar al-Bahru alias Sang Lautan karena keluasan ilmunya.
Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengetahuan luas, dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta dia juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah.
Abdullah ibn Abdullah ibn Ubay ibn Salul
Abdullah ibn Ubay mempunyai seorang putra bernama Abdullah ibn Abdullah bin Ubay. Kala itu, Abdullah ibn Ubay hampir diangkat sebagai raja Madinah sebelum kedatangan Rasulullah SAW, namun gagal karena kebanyakan penduduk memeluk Islam.
Abdullah ibn Abdillah ibn Ubay ibn Salul seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang berasal dari kabilah Khazraj. Ayahnya adalah pentolan kaum munafifik, yaitu Abdullah ibn Ubay ibn Salul. Ibunya dari suku Khuza’ah yang dipanggil dengan sebutan “Salul”. Abdullah termasuk sahabat terkemuka. Sebelum memeluk Islam, namanya adalah al-Hubab dan ayahnya dipanggil dengan nama Abu Hubab. Setelah memeluk Islam, Rasulullah saw. mengganti namanya menjadi Abdullah. la adalah sahabat dekat Hanzalah ibn Abu Amir al-Rahib. Mereka berdua selalu saling membantu, terlebih lagi ayah masing-masing memperlakukan mereka dengan buruk serta sangat membenci Rasulullah saw. dan kaum muslim.
Sepulangnya kaum muslim dari memerangi Bani Musthaliq, terjadi insiden yang nyaris saja menyebabkan perkelahian antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Perselisihan itu dipicu fitnah yang disebarkan oleh Abdullah ibn Ubay, pentolan kaum munafik. la memprovokasi kaum Anshar bahwa Rasuiullah saw. Lebih mementingkan kaum Muhajirin dibanding mereka, termasuk dalam urusan pembagian pampasan perang. Fitnah berembus kencang sehingga di perjalanan pulang, seorang Anshar menghalangi seorang Muhajirin yang ingin mengambil air dari sebuah sumur. Kedua pihak telah berhadapan dan perkelahian nyaris berkecamuk.
Abdullah ibn Abdillah ibn Ubay ibn Salul sendiri gugur sebagai syahid pada Perang Yamamah.
Abdullah ibn Abu Bakar al-Shiddiq
Abdullah ibn Abu Bakar adalah putra sahabat Abu Bakar Khalifah pertama, saudara Aisyah dan sahabat nabi Islam Muhammad. Ia lahir ketika Muhammad akan diangkat sebagai Nabi. Ia lahir di kota Mekah, putra Abu Bakar ibn Abi Quhafa, dari bani Taim dari suku Quraisy, dan dari Qutaylah binti Abd-al-Uzza, yang berasal dari bani Amir bin Luay. Masa kecil berjalan saat Nabi mulai berdakwah di Mekah.
Abdullah adalah seorang penyair yang lembut dan fasih. la menikahi Atikah bint Zaid, saudari Said ibn Zaid yang termasuk kelompok sepuluh sahabat yang mendapat jaminan surga. Atikah juga dikenal sebagai penyair wanita yang kepandaian bahasanya tak kalah dari sang suami. la juga dikenal dengan kecantikannya sehingga Abdullah sangat mencintai dan mengasihinya.
Abdullah tak pernah ketinggalan shalat berjamaah bersama Rasulullah. ketika datang seruan jihad, ia langsung mempersiapkan diri dan berangkat bersama beliau. la sama sekali tak pernah absen dari setiap peperangan.
Abdullah ibn Al Za’bari
Abdullah bin Al Za’bari adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari suku Quraisy, keturunan Bani Syahmi. Ayahnya bernama Al Za’bari bin Qais bin ‘Adhi dan ibunya bernama Atiqah binti Abdullah bin Umair al Jumahiyah. Layaknya Abdullah bin Rawahah, ia juga seorang penyair.
Pada masa jahiliyah, Abdullah bin Al Za’bari termasuk salah seorang 4 penyair ternama pembela Quraisy. Kecakapan empat penyair itu sering digunakan untuk menyerang dan menyakiti Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Tiga penyair lainnya, yaitu; Amru bin Ash, Dhirar bin Khattab, dan Abu Sufyan bin Harits. Namun, Allah memberikan mereka hidayah-Nya sehingga mereka masuk Islam.
Saat Rasulullah saw. mulai menyampaikan dakwah Islam secara terbuka mengikuti perintah Allah, mengajak manusia meninggalkan penyembahan berhala yang terbuat dari kayu dan batu, Ibn al-Za‘bari termasuk di antara orang yang sangat gigih menentang dakwah beliau dan berusaha menyakiti beliau dengan berbagai cara, termasuk dengan syair-syairnya. Saar itu, kaum Quraisy menganggapnya syair-syairnya sebagai syair Quraisy yang terbaik.
Abdullah ibn Amr ibn Ash
Abdullah ibn Amru ibn al-Ash atau Abdullah bin Amru, (lahir 616 M dan meninggal 684 M / 65 H, putra Amru bin al-Ash dari Bani Sahmi adalah sahabat nabi Muhammad . Dia adalah penulis “As-Shahifah as-Shadiqah”, Dokumen kompilasi hadits pertama yang diketahui yang mencatat sekitar seribu riwayat Nabi Muhammad.
Ia lahir saat Nabi tengah berdakwah di Mekkah dan ia memeluk Islam pada tahun 7 H setahun sebelum ayahnya, Amru bin al-Ash, di usia 17 tahun. Nama aslinya Al-Ash kemudian diganti Abdullah oleh Nabi Muhammad saat ia masuk Islam.
Selain sahabat terkemuka, Abdullah ibn Amr juga menjadi salah seorang yang sering dimintai pendapat. la rajin membaca dan mempelajari berbagai kitab, dan tekun mengaji Al-Quran. la pernah meminta izin kepada Nabi saw. untuk menuliskan hadis, dan beliau mengizinkannya. Abdullah berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah aku menuliskan apa yang aku dengar, baik dalam keadaan rida maupun marah?”
Abdullah ibn Amr ibn al-Ash meriwayatkan 700 hadis Rasulullah. Di usia senja ia mengalami kebutaan. la wafat pada usia 70 tahun lebih. Ada juga yang mengatakan 90 tahun lebih.
Abdullah ibn Amr ibn Haram
Abdullah ibn Amr ibn Haram adalah seorang sahabat Anshar dari suku Khazraj keturunan Bani Salimi. Ayahnya bernama Amr ibn Haram ibn Tsa‘labah ibn Haram. la dipanggil dengan sapaan Abu Jabir karena punya anak yang bernama Jabir yang kelak menjadi salah satu perawi hadis Nabi saw. yang terkenal. la juga termasuk orang yang mengikuti Baiat Aqabah kedua.
Kisah masuk Islamnya Abdullah bin Amru bin Haram, terjadi sebelum Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Abdullah bin Amru bin Haram ikut dalam rombongan penduduk Yatsrib (Madinah) menuju Aqabah. Kala itu, sekitar 70 orang warga Yatsrib menyatakan sumpah setia (baiat) kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Awalnya Abdullah belum mau memeluk Islam namun setelah diajak sahabatnya akhirnya ia ikut dalam momentum bersejarah itu pada tahun 622 M, tahun ke 13 Kenabian.
Sebelum berangkat menuju Perang Uhud, Abdullah ibn Amr ibn Haram memanggil putranya, Jabir, dan berkata dengan suara yang lembut. “Anakku, aku sudah mengira bahwa aku akan menjadi orang pertama yang gugur dalam perang. DemiAllah, setelah Rasulullah saw., tak ada seorang pun yang lebih kucintai selain engkau. Jika aku punya utang maka bayarkan utangku! Dan ajari saudara-saudaramu kebaikan!”
Abdul Hamid as-Suhaibani dalam bukunya, Para Sahabat Nabi, menceritakan satu sahabat yang berhasil membujuk Abdullah bin Amru bin Haram kepada Islam, Ka’ab bin Malik.
Abdullah ibn Khudzafah al-Sahmi
Abdullah ibn Khudzafah al-Sahmi adalah sahabat dari suku Quraisy, keturunan Bani Sahmi. Ayahnya bernama Khudzafah ibn Qais ibn Adi ibn Sa‘d dan ibunya bernama Bintu Hurtsan dari Bani al-Harits ibn Abdi Manat. la termasuk orang yang lebih dahulu masuk Islam dan ikut hijrah ke Abisinia pada gelombang kedua bersama saudaranya, Qais ibn Khudzafah. Saudaranya yang lain, Khunas ibn Khudzafah, membawa serta istrinya Hafshah bint Umar ibn al-Khattab. Setelah Khunas gugur, Rasulullah saw. menikahi Hafshah.
Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi merupakan utusan Nabi Muhammad kepada Kaisar Persia untuk menyampaikan surat dari Nabi Muhammad yang mengajak memeluk agama Islam.
Ia juga dikenal sebagai salah satu tawanan perang dari Heraklius dari Kekaisaran Romawi Timur. Atas keimanannya yang kuat terhadap Islam dan dapat melewati setiap godaan yang diberikan oleh Kaisar Heraklius, seluruh tawanan perang Muslim dibebaskan tanpa syarat.
Abdullah ibn Jahsy
Abdullah bin Jahsy 40 sebelum hijrah – wafat di Madinah, 3 H (625 M) adalah seorang sahabat, sepupu, dan sekaligus saudara ipar Nabi Muhammad. Abdullah termasuk pemeluk Islam pertama.
Abdullah ibn Jahsy adalah seorang sahabat Nabi saw. keturunan suku Asadi. Ayahnya bernama Jahsy ibn Riab ibn Ya’mar ibn Shabirah ibn Murrah dan ibunya bernama Umaimah bint Abdul Muthalib yang tak lain adalah bibi Nabi Muhammad saw.
Dia memimpin pasukan pertama dalam Islam yang sukses, yaitu pasukan Ekspedisi Nakhlah. Dia syahid dalam Perang Uhud bersama paman Nabi, Hamzah bin Abdul-Muththalib.
Orang yang membunuh Abdullah ibn Jahsy saat Perang Uhud adalah Abul Hakam ibn al-Akhnas ibn Syuraiq al-Tsaqafi. Abdullah terbunuh ketika usiannya mencapai 40 tahun lebih. la dimakamkan dalam satu lubang bersama Hamzah ibn Abdul Muthalib. Rasulullah saw. menyalati mereka. Setelah Abdullah wafat, Rasulullah saw. menjadi wali atas harta peninggalannya. Kemudian beliau membeli (harta warisan itu) dengan kekayaan yang didapatkan dari Perang Khaibar, lain diberikan kepada putra Abdullah ibn Jahsy.
Abdullah ibn Jubair
Abdullah ibn Zubair atau Ibnu Zubair (lahir 624 – wafat 692) adalah putra dari Zubair bin Awwam dan Asma binti Abu Bakar, dan Zubair juga merupakan keponakan dari istri pertama Nabi Muhammad, Khadijah.
Diriwayatkan bahwa Asma binti Abu Bakar melahirkan Ibnu Zubair di Desa Quba, sebuah desa di pinggir kota Madinah, pada saat perjalanan hijrah ke Madinah. Dia merupakan muslim pertama yang lahir dalam masyarakat Islam dan hidup sampai umur 73 tahun. Menurut riwayat dari Bukhari, Rasulullah mendoakan bayi ini pada saat kelahirannya.
Sebelum perang berkecamuk, Rasulullah saw. telah berpesan kepada pasukan pemanah, “Jangan pernah meninggalkan posisi kalian ketika kalian melihat kami dapat mendesak mereka. Sama halnya, jangan tinggalkan posisi kalian meskipun kalian melihat kami terdesak oleh serangan musuh!” Perintah Nabi saw. itu sangat jelas dan sangat mudah dipahami. Terlebih lagi, perintah itu keluar dari lisan seorang nabi yang tidak akan berbicara kecuali dengan petunjuk Allah.
Tak semiia pemanah beranjak meninggalkan posisi mereka. Ada sepuluh orang yang bertahan di puncak bukit, termasuk komandan mereka, Abdullah ibn Jubair. Mereka berdiri kukuh, mematuhi perintah Nabi saw., panglima perang tertinggi. Sedikit pun tak terlintas di had mereka untuk menukar ketaatan kepada Rasulullah saw. dengan harta dunia.

Sejarah Hidup Abdurrahman bin Auf

Leave a Reply