Profil Singkat Sahabat Nabi Berawalan Huruf A (2)

Sahabat Nabi adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata ṣahabat merupakan bentuk jama’/plural dari kata ṣahabi yang bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan.
Abdullah ibn Mas’ud
Abdullah ibn Mas’ud lahir 596 wafat 653) adalah sahabat Nabi Muhammad dan orang keenam yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad mengawali dakwah di Mekah. Abdullah adalah sahabat Nabi yang mempunyai ukuran badan paling kecil, juga disebut sebagai sahabat nabi yang bersahabat dengan sandal Nabi.
Abdullah ibn Mas‘ud adalah sahabat Nabi yang berasal dari Bani Hadzili, yang bersekutu Bani Zuhrah. Ayahnya bernama Mas‘ud ibn Ghafifil ibn Habib ibn Syamakh. Ibunya bernama Ummu Abdi bint Abdi Wudd ibn Sawa. la masuk Islam bersamaan dengan Said ibn Zaid, suami Fatimah bint al-Khattab. Abdullah satu tahun lebih dahulu memeluk Islam daripada Umar. la dipanggil dengan nama Abu Abdurrahman.
Muhammad ibn Ishaq menuturkan sebuah riwayat dari Yahya ibn al-Zubair dari ayahnya bahwa orang yang pertama kali membacakan Al-Quran secara terang-terangan setelah Rasulullah saw. adalah Abdullah ibn Mas‘ud. Pada suatu hari, para sahabat Rasulullah saw. sedang berkumpul, lalu seseorang berkata, “Belum pernah diperdengarkan Al-Quran dengan suara keras kepada kaum Quraisy. Siapakah yang sanggup membacakannya kepada mereka?”
Ibn Mas‘ud berkata, “Aku siap.”
Abdullah ibn Ruwahah
Abdullah ibn Rawahah merupakan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki keahlian sebagai penyair. Hal ini pun sangat disukai oleh Rasulullah SAW, karena beliau bisa menikmati kata-kata, makna, dan syair yang dibuat oleh Abdullah.
Selain itu, ia sangat loyal terhadap Islam. Dia juga termasuk dari 12 orang pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar sebelum peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Abdullah ibn Ruwahah juga dikenal sebagai sahabat yang sangat takwa dan warak. Jika bertemu seorang sahabat, ia akan memanggilnya dan berkata, “Mendekatlah, mari kita bicara tentang keimanan sebentar!”
Abdullah ibn Salam
Abdullah ibn Salam awalnya adalah seorang pemimpin agama Yahudi di Madinah yang bersekutu dengan salah satu kelompok Anshar dan berasal dari Bani Qaynuqa. Sebagai seorang pemimpin agama Yahudi, Ia mengetahui isi kandungan dari Taurat. Oleh karena itu, Ia mengetahui akan hadirnya nabi terakhir, setelah kedatangan Nabi Muhammad kemudian ia memeluk agama Islam. Ia juga mengajak kaumnya untuk mempercayai kerasulan Nabi Muhammad, tetapi kaumnya menolak dan menganggap Abdullah bin Salam sebagai pembohong, karena memeluk agama Islam.
Sebelum masuk Islam, Abdullah ibn Salam, yang memiliki nama asli al-Hashin, dikenal sebagai seorang alim Yahudi dan pemimpin mereka. Setelah bersyahadat, Nabi saw. mengganti namanya menjadi Abdullah.
Abu Ahmad al-Askari mengatakan bahwa Abdullah ibn Salam wafat pada 43 Hijrah.
Abdullah ibn Umar ibn Khattab
Abdullah ibn Umar bin al-Khattab (610–693 M) adalah seorang Sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadis yang terkenal. Ia adalah anak dari Khalifah kedua, Umar bin Khattab. Ia tidak berbaiat kepada Ali bin Abi Thalib dan tetap netral selama Perang Saudara Islam I (656–661).
Abdullah ibn Umar ibn al-Khattab adalah seorang sahabat Nabi yang berasal dari suku Quraisy, keturunan Bani Adi. Ayahnya adalah Umar ibn al-Khattab r.a., khalifah Rasulullah setelah Abu Bakr al-Shiddiq r.a. Ibunya bernama Zainab bint Mazh‘un ibn Hubaib al-Jumahiyah. Saudarinya adalah Hafshah bint Umar, istri Nabi Muhammad saw. la memeluk Islam bersama ayahnya, Umar ibn al-Khattab, sejak belum berusia balig.
Perang Khandaq adalah perang pertama yang diikuti oleh Abdullah ibn Umar. la selalu berusaha mengikuti jejak langkah Rasulullah dalam segala urusan. Nafi meriwayatkan bahwa Ibn Umar berkata, “Aku bermimpi seolah aku menggenggam sehelai kain sutera. Ketika aku memegangnya dan menunjuk kesebuah tempat, sutera itu terbang membawaku ke sana. Aku pun menceritakannya kepada Hafshah, dan ia menceritakan kepada Rasulullah saw., yang kemudian bersabda, ‘Saudaramu itu orang yang saleh.’ Atau, ‘Abdullah adalah laki-laki yang saleh.”
Abdullah ibn Zaid ibn Ashim
Abdullah ibn Zaid adalah anak dari Zaid bin Ashim bin Tsalabah, ibunya bernama Nusaibah ibnt Ka’ab, salah seorang sahabiyah yang terkenal. Abdullah ibn Zaid termasuk dalam 70 orang rombongan Yastrib yang pertama-tama masuk Islam dan melakukan baiat dengan Rasulallah di Aqabah. Kesetiaan dan kecintaannya kepada beliau tidak perlu diragukan lagi. Dirinya telah ia gadaikan untuk Allah SWT dan Rasul-Nya.
Abdullah ibn Zaid ikut serta dalam Perang Badar, dan ia membuktikan kewiraannya. Namun, Ibn Abdil Barr Abu Umar berpendapat bahwa ia tidak ikut dalam Perang Badar. Ibn Abdil Barr berkata, “la ikut dalam Perang Uhud.” Pendapat ini disepakati pula oleh Ibn al-Atsir yang mengatakan bahwa ia ikut dalam Perang Uhud bersama ayahnya Zaid ibn Ashim, ibunya Ummu Umarah, dan saudaranya Habib ibn Zaid.
Abdullah ibn Zaid sendiri gugur sebagai syahid dalam perang Hurrah di masa Yazid ibn Muawiyah pada 63 Hijrah.
Abdullah Dzul Bijadain
Usai shalat Subuh, Rasulullah biasa menyalami para sahabatnya. Dan pagi itu, ada wajah baru di Masjid Nabawi.
“Engkau siapa?” tanya Rasulullah kepada laki-laki yang mengenakan pakaian kasar dan sangat sederhana. Sarung dan bajunya tampak terbuat dari kain yang sama, warnanya juga tak berbeda.
Laki-laki itu kemudian mengisahkan perjalanannya.
“Namaku Abdul Uzza. Aku hidup bersama pamanku di Muzaniyah. Cukup lama aku merahasiakan keislamanku. Hingga kemarin ketika pamanku mengetahui, ia mengusirku. Ia meminta kembali seluruh pemberiannya, bahkan baju yang aku kenakan. Aku serahkan bajuku saat itu juga. Lalu aku pulang ke ibuku dan ia memotong kain kasar ini menjadi dua. Satu untuk sarungku, satu untuk baju.”
Abdullah ibn Abbas
Abdullah ibn Abbas lahir pada tahun 619M, nama Ibnu Abbas juga digunakan untuk membedakan nama Abdullah yang lain. Dia merupakan anak dari keluarga yang kaya dari perdagangan bernama Abbas ibn Abdul-Muththalib, maka dari itu dia dipanggil Ibnu Abbas atau anak dari Abbas. Ibu dari Ibnu Abbas adalah Ummu al-Fadl Lubaba, yang merupakan wanita kedua yang masuk Islam, yang merupakan teman dekatnya Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad.
Ibunya bernama Lubabah al-Kubra bint al-Harits ibn Hazn alHilaliyah. AI-Abbas adalah paman Rasulullah saw. dan kakak sepupu Khalid ibn al-Walid. la dijuluki Habrul Ummah wa Tarjuman Al-Quran, tinta umat dan penerjemah Al-Quran. la juga mendapat gelar al-Bahru alias Sang Lautan karena keluasan ilmunya.
Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengetahuan luas, dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta dia juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah.
Abdullah ibn Abdullah ibn Ubay bin Salul
Abdullah ibn Ubay mempunyai seorang putra bernama Abdullah bin Abdullah bin Ubay. Kala itu, Abdullah bin Ubay hampir diangkat sebagai raja Madinah sebelum kedatangan Rasulullah SAW, namun gagal karena kebanyakan penduduk memeluk Islam.
Abdullah ibn Abdillah ibn Ubay ibn Salul seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang berasal dari kabilah Khazraj. Ayahnya adalah pentolan kaum munafifik, yaitu Abdullah ibn Ubay ibn Salul. Ibunya dari suku Khuza’ah yang dipanggil dengan sebutan “Salul”. Abdullah termasuk sahabat terkemuka. Sebelum memeluk Islam, namanya adalah al-Hubab dan ayahnya dipanggil dengan nama Abu Hubab. Setelah memeluk Islam, Rasulullah saw. mengganti namanya menjadi Abdullah. la adalah sahabat dekat Hanzalah ibn Abu Amir al-Rahib. Mereka berdua selalu saling membantu, terlebih lagi ayah masing-masing memperlakukan mereka dengan buruk serta sangat membenci Rasulullah saw. dan kaum muslim.
Sepulangnya kaum muslim dari memerangi Bani Musthaliq, terjadi insiden yang nyaris saja menyebabkan perkelahian antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Perselisihan itu dipicu fitnah yang disebarkan oleh Abdullah ibn Ubay, pentolan kaum munafik. la memprovokasi kaum Anshar bahwa Rasuiullah saw. Lebih mementingkan kaum Muhajirin dibanding mereka, termasuk dalam urusan pembagian pampasan perang. Fitnah berembus kencang sehingga di perjalanan pulang, seorang Anshar menghalangi seorang Muhajirin yang ingin mengambil air dari sebuah sumur. Kedua pihak telah berhadapan dan perkelahian nyaris berkecamuk.
Abdullah ibn Abdillah ibn Ubay ibn Salul sendiri gugur sebagai syahid pada Perang Yamamah.
Abdullah ibn Abu Bakar al-Shiddiq
Abdullah ibn Abi Bakar adalah putra sahabat Abu Bakar Khalifah pertama, saudara Aisyah dan sahabat nabi Islam Muhammad. Ia lahir ketika Muhammad akan diangkat sebagai Nabi. Ia lahir di kota Mekah, putra Abu Bakar ibn Abi Quhafa, dari bani Taim dari suku Quraisy, dan dari Qutaylah binti Abd-al-Uzza, yang berasal dari bani Amir ibn Luay. Masa kecil berjalan saat Nabi mulai berdakwah di Mekah.
Abdullah adalah seorang penyair yang lembut dan fasih. la menikahi Atikah bint Zaid, saudari Said ibn Zaid yang termasuk kelompok sepuluh sahabat yang mendapat jaminan surga. Atikah juga dikenal sebagai penyair wanita yang kepandaian bahasanya tak kalah dari sang suami. la juga dikenal dengan kecantikannya sehingga Abdullah sangat mencintai dan mengasihinya.
Abdullah tak pernah ketinggalan shalat berjamaah bersama Rasulullah. ketika datang seruan jihad, ia langsung mempersiapkan diri dan berangkat bersama beliau. la sama sekali tak pernah absen dari setiap peperangan.
Abdullah ibn Al Za’bari
Abdullah ibn Al Za’bari adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari suku Quraisy, keturunan Bani Syahmi. Ayahnya bernama Al Za’bari bin Qais ibn ‘Adhi dan ibunya bernama Atiqah binti Abdullah bin Umair al Jumahiyah. Layaknya Abdullah bin Rawahah, ia juga seorang penyair.
Pada masa jahiliyah, Abdullah bin Al Za’bari termasuk salah seorang 4 penyair ternama pembela Quraisy. Kecakapan empat penyair itu sering digunakan untuk menyerang dan menyakiti Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Tiga penyair lainnya, yaitu; Amru bin Ash, Dhirar bin Khattab, dan Abu Sufyan bin Harits. Namun, Allah memberikan mereka hidayah-Nya sehingga mereka masuk Islam.
Saat Rasulullah saw. mulai menyampaikan dakwah Islam secara terbuka mengikuti perintah Allah, mengajak manusia meninggalkan penyembahan berhala yang terbuat dari kayu dan batu, Ibn al-Za‘bari termasuk di antara orang yang sangat gigih menentang dakwah beliau dan berusaha menyakiti beliau dengan berbagai cara, termasuk dengan syair-syairnya. Saar itu, kaum Quraisy menganggapnya syair-syairnya sebagai syair Quraisy yang terbaik.

Profil Singkat Sahabat Nabi Berawalan Huruf A (1)

Leave a Reply